Pamanku Kesalahanku

Tunggu Mereka Mati, Baru Aku Akan Merindukannya 



Tunggu Mereka Mati, Baru Aku Akan Merindukannya 

0Setelah Mo Yangyang dan Latiao pergi naik mobil mewah, suasana di apartemen pun menjadi memanas. Banyak orang yang berlarian untuk mengetuk pintu rumah Keluarga Han.     
0

Sebelumnya, banyak orang yang mengatakan hal-hal buruk tentang Mo Yangyang di belakang. Namun sekarang, mereka memalingkan wajah terkait hal itu serta mulai menyenangkan kakek dan nenek Han.     

Hal itu membuat Bibi Wang yang tinggal di seberang sangat kesal!     

******     

Setelah perjalanan, Mo Yangyang dan Latiao turun dari mobil, mereka melihat seseorang berdiri di depan pintu.     

Itu bukan orang lain, melainkan Mo Shixuan yang beberapa hari yang lalu melarikan diri.      

Latiao menghela napas, "Ma, menurutmu, bagaimana bisa ada orang bodoh seperti ini?!"     

Mo Yangyang menganggukkan kepala, "Siapa bilang tidak ada?"     

Mo Shixuan hari ini mengenakan pakaiannya yang sangat sederhana. Celana jeans, mantel hitam, bahkan tidak membawa tas. Ia juga tidak merias wajahnya.      

Ia terlihat seperti Luo Xi, sedikit polos. Terutama ketika tidak memakai riasan, wajahnya terlihat tidak terlalu cantik, bahkan terlihat lebih tua.     

Jantung Mo Shixuan berdetak lebih cepat ketika melihat Mo Yangyang.     

Sebenarnya, restoran itu sudah buka sejak tadi, tetapi pegawai bisu itu melarang Mo Shixuan masuk. Ketika masuk, Xiao Chu langsung mengambil sapu dan bersiap untuk memukulnya. Hal ini Mo Shixuan tidak punya pilihan selain menunggu di luar.     

Mo Shixuan mengambil napas dalam-dalam, lalu berjalan menghampiri Mo Yangyang dengan sungguh-sungguh, "Yangyang, aku di sini untuk meminta maaf padamu kali ini. Aku minta maaf atas kelakuanku waktu itu!"     

Melihat wajah Mo Yanyang yang bahkan lebih cantik dari lima tahun lalu, suasana hati Mo Shixuan sangat tersiksa dan tidak nyaman.     

Apalagi teringat ucapan para gadis di toilet tadi malam, ia jadi ingin sekali mencabik-cabik wajah itu.     

Mo Yangyang mengabaikannya lalu berkata kepada Latiao, "Aku benar-benar belum pernah melihat bajingan seperti ini!"     

Latiao mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Ma, bagaimana kalau kali ini langsung dibantai saja? Bikin kesal saja!"     

Mo Shixuan bergidik ketika mengingat kekejaman Mo Yangyang waktu itu.      

Namun mengingat dua tamparan Luo Xi beberapa waktu lalu, Mo Shixuan jadi tidak punya pilihan lain selain terus maju walau terasa menyakitkan.      

"Yangyang, dulu kami memang salah. Kami semua berharap kamu mau memberi kami kesempatan untuk menebusnya, oke?"     

Mo Yangyang berkata kepada Xiao Chu, "Xiao Chu, tolong, siramkan air ke luar. Ada area yang diinjak oleh sesuatu yang bukan manusia. Aku merasa mungkin terdapat bakteri berbahaya ada di sana, kita perlu membersihkannya secepat mungkin…"      

Xiao Chu yang sedang mengepel lantai pun segera mengambil seember air. Ia langsung bergegas ke arah luar. Xiao Chu langsung mengayunkan pergelangan tangannya ke depan.     

Dengan suara guyuran air, "Byur!!!", Mo Shixuan tidak bisa menghindarinya di waktu yang tepat. Alhasil, ia pun tersiram air itu.      

Mo Shixuan tentu menggertakkan gigi kuat-kuat. Hatinya merasa kesal dengan perlakuan yang diterimanya ini.      

Namun ia masih harus menahan diri….     

"Yangyang, aku tidak peduli isi pikiranmu, tetapi kamu... kamu pasti membutuhkan keluarga. Kamu telah tinggal di Keluarga Mo selama bertahun-tahun dan kamu juga tahu perlakuan ayah, ibu, dan kakak kepadamu dulu. Apakah kamu tidak sedikitpun merindukan mereka?"     

Mo Yangyang tersenyum, "Rindu?"     

"Tunggu mereka mati dulu, baru aku bisa rindu!" Lanjutnya.      

Sudut bibir Mo Shixuan berkedut!     

"Yangyang, kedatanganku kali ini untuk memintamu memaafkanku. Aku tidak akan menyerah begitu saja!"     

Mo Shixuan tiba-tiba teringat dengan ucapan Luo Xi. Ia pun menghela napas, kemudian dengan halus berkata, "Yangyang, aku tahu kamu membenciku, jadi tolong tenanglah dulu. Kata ibu... selama kamu mau kembali, dia bersedia memberi tahu semua hal yang berkaitan dengan orang tua kandungmu!"     

Ucapan itu menghentikan gerakan Mo Yangyang yang sedang merapikan meja pelanggan.      

Mo Shixuan masih berdiri di luar pintu dan lanjut berkata, "Yangyang, aku tidak mendesakmu. Jadi, pikirkan baik-baik tentang itu. Mereka adalah orang tua kandungmu, apakah kamu tidak ingin tahu? Sekarang, aku akan pergi, tetapi aku akan kembali dua hari lagi!"     

Mo Shixuan tahu bahwa 'orang tua kandung' yang dibahasnya adalah umpan yang diberikan oleh Luo Xi untuk menarik Mo Yangyang.     

Umpan itupun membuat Mo Yangyang tidak bisa menolak ajakan ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.